06 Februari 2013 tepatnya hari Rabu.
Pertama saya ingin menanyakan kepada Anda atau siapapun yg sedang
membaca tulisan ini. Bagaimanakah perasaan Anda kalau Anda kehilangan
nilai 100?
Mungkin saja Anda merasa sedih, kecewa kepada diri sendiri dan emosi tentunya. Begitulah yg saya rasakan tadi pagi.
Menghafal sudah disuruh dari seminggu yang lalu, itu kalau saya tidak
salah. Materi yg harus dihafal ada dibuku cetak, tp saya tdk memiliki
buku cetaknya. Seandainya saya punya buku (juga), saya akan menghafal
dari awal, mungkin dari hari Senin atau Selasa. Mungkin guru akan
menyalahkan saya karena tidak memiliki buku, atau setidaknya saya masih
bisa pinjam sama teman di kelas lain.
Masalahnya, saya tidak berpikiran sampai kesitu, jadi mau tdk mau,
saya harus bisa menghafal di kelas dengan meminjam buku teman yg sedang
ulangan (remedial). Waktu menghafal adalah sebanyak 45 menit. Saya
sempat hafal sedikit saja dan kemudian nama saya telah dipanggil oleh
guru. Saya mengatakan, "saya hanya hafal sebagiannya saja, jadi
bagaimana?" Guru itu menjawab, "kalau begitu, kembali ke tempatmu, hafal
kembali dan saya kasih waktu 10 menit." Akhirnya saya diberikan
kesempatan utk kembali menghafal dalam waktu 10 menit, ya waktu itu
cukup lama.
Dan akhirnya saya sudah hafal semua, kemudian saya mengulang-ulang
kembali semua yg telah saya hafal sampai perkataannya menjadi baik. Tiba
saatnya saya dipanggil kembali, mungkin karena gugup dan juga lagi
mengalami rasa khawatir
dengan keadaan ibu saya di rumah yg sedang sakit, saya melakukannya
sesuai dgn kemampuan saya. Pertama kali saya naik diatas, saya sempat
lupa 1 rumus saja dan akhirnya guru tsb pusing dan menyuruh saya kembali
ke tempat duduk saya utk menghafalnya kembali. Disitulah saya sudah
merasa agak emosi sedikit tp saya akan terus mencoba.
Setelah beberapa teman yg sudah naik, saya kembali mengulangi dari
awal. Sebelum naik sebenarnya saya sdh mempunyai rasa tdk enk, tp akan
mencobanya. Ya, setelah lancar dibagian awal sampai pertengahan, saya
sudah tdk konsentrasi dan lupa rumus ke-7 sampai membuat guru tsb
kembali pusing dan akhirnya menyuruh saya berhenti utk menghafal. Dia
berkata "sudah tdk ada lagi kesempatan utk kau hari ini, saya akan
memberikan kesempatan itu kepada teman-temanmu.." Saya kecewa, emosi,
dan kesal kpd diri saya sendiri sampai akhirnya saya pindah kebelakang
utk menenangkan diri. Sungguh berat rasanya kehilangan nilai sempurna.
Nilai sempurna tidak mudah utk didapatkan dan butuh perjuangan. Tapi yg
saya lakukan adalah, membuang nilai itu dengan kebodohan saya. Apakah
selanjutnya saya akan mendapatkan nilai itu kembali...? Mungkin tidak
karena saya sdh naik sampai 2x dan gagal terus...
Jika hari selanjutnya saya tdk bisa menghafal itu semua, maka saya
akan berkata bahwa saya ini adalah org yg tidak bisa (lagi) melakukan
hal-hal penting seperti dulu.
Sebuah Cerita Tentang Kehidupan Anak Laki-Laki Sederhana yang Suka Berdansa dan Bernyanyi.
Selasa, 05 Februari 2013
Sarapan Pengaruhi Prestasi Anak
Prestasi anak Anda menurun? Jangan buru-buru menyalahkan buah hati Anda. Coba kita evaluasi apakah selama ini tiap pagi sebelum sekolah,
anak Anda selalu sarapan? Mengapa harus sarapan?
Ayo simak tulisan ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Pramono yang dikutip Tribunnews.com dari grup Gerakan Sadar Gizi.
Pramono melansir beberapa penelitian ilmiah yg telah di rilis di jurnal ilmiah internasional berhasil membuktikan hubungan antara sarapan pagi dan prestasi belajar. Gail pada tahun 2005 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Sarapan dapat meningkatkan fungsi kognitif yang berhubungan dengan memori, nilai tes, dan kehadiran sekolah.
Sedangkan Rampersaud dkk pada tahun yang sama menyimpulkan bahwa Anak yang menunda sarapan akan menyebabkan lemahnya kinerja dalam memahami tugas di sekolah.
Pada tahun 2008 Cueto & Chinen meneliti hubungan sarapan dan proses belajar ternyata terbukti bahwa Anak sekolah yang gemar sarapan sebelum berangkat ke sekolah meraih skor tes memori, tes penyelesaian masalah dan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak sarapan.
Melihat berbagai hasil penelitian tsb sudah selayaknya agar Anda dapat membantu prestasi belajar anak Anda menjadi baik, maka mari laksanakan gerakan wajib sarapan bagi anak Anda sebelum ke sekolah.
Semoga Bermanfaat ;)
Jumat, 01 Februari 2013
Bahaya Pencurian Motor Dengan Cara Baru
Polri mengeluarkan imbauan terkait banyaknya pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dengan modus baru, yakni menukar pelat kendaraan di tempat parkir.
Modus ini digunakan untuk para pelaku curanmor di mall yang dijaga jasa parkir. Pelaku datang ke mall dengan membawa pelat nomor, berikut STNK asli. Pelaku akan mencari sepeda motor bertipe sama dengan yang tertera di STNK. Biasanya sepeda motor yang diincar letaknya jauh dari loket pembayaran parkir.
Setelah menemukan motor yang sesuai, pelaku akan menukar pelat nomor yang terpasang dengan pelat nomor yang dibawanya. Setelah terpasang, maka pelaku akan aman saat keluar dari loket parkir, karena motor yang ditumpanginya telah sesuai dengan STNK.
Tiket parkir yang diminta akan dibilang hilang. Atas hilangnya tiket parkir, pelaku hanya dikenakan denda terbesar Rp 50.000. Untuk menghindarinya, parkirlah di tempat yang terawasi oleh Petugas Parkir dan gunakanlah kunci pengaman tambahan.
Mungkin info diatas bermanfaat bagi Anda yg sedang membacanya.. Kalau bisa, tolong sebarkan info ini ke kerabat-kerabat serta Keluarga Anda. :)
Modus ini digunakan untuk para pelaku curanmor di mall yang dijaga jasa parkir. Pelaku datang ke mall dengan membawa pelat nomor, berikut STNK asli. Pelaku akan mencari sepeda motor bertipe sama dengan yang tertera di STNK. Biasanya sepeda motor yang diincar letaknya jauh dari loket pembayaran parkir.
Setelah menemukan motor yang sesuai, pelaku akan menukar pelat nomor yang terpasang dengan pelat nomor yang dibawanya. Setelah terpasang, maka pelaku akan aman saat keluar dari loket parkir, karena motor yang ditumpanginya telah sesuai dengan STNK.
Tiket parkir yang diminta akan dibilang hilang. Atas hilangnya tiket parkir, pelaku hanya dikenakan denda terbesar Rp 50.000. Untuk menghindarinya, parkirlah di tempat yang terawasi oleh Petugas Parkir dan gunakanlah kunci pengaman tambahan.
Mungkin info diatas bermanfaat bagi Anda yg sedang membacanya.. Kalau bisa, tolong sebarkan info ini ke kerabat-kerabat serta Keluarga Anda. :)
Langganan:
Postingan (Atom)