Senin, 28 April 2014

Ayah Sangat Menyayangimu, nak

Suatu hari, ada seorang ayah yang tengah bersiap-siap untuk mengantar anak perempuannya ke sekolah. Ayah itu sangat menyayangi anak perempuannya, namun anaknya itu tidak menyukai ayahnya karena ayahnya mempunyai kekurangan, yaitu ayahnya tidak seperti ayah yang seperti pada umumnya. Ayahnya tak dapat berbicara dengan mulutnya atau bisa dikatakan bahwa ayahnya itu bisu. Ayahnya hanya bisa menggunakan bahasa tangan untuk berkomunikasi dengan anaknya dan orang lain.
Setiap ayahnya sedang berkomunikasi dengan anaknya, pasti anaknya merasa sangat jengkel dan meninggalkan ayahnya begitu saja. Begitupun kalau sedang berada diluar rumah, seperti di sekolah ataupun dilingkungan rumahnya. Mungkin anak itu merasa malu dengan orang lain dan teman-temannya karena keadaan ayah sangat memprihatikan.
Padahal ayahnya hanya ingin berkomunikasi saja dan menyampaikan pesan kepada anaknya setiap anaknya diantar ke sekolah. Pesannya adalah "Jadilah anak yang baik di sekolah, sayangilah teman-temanmu dan hormati gurumu." Namun, anaknya itu tetapnya saja pergi meninggalkan ayahnya tanpa pamit.
Di sekolah, anak itu memiliki seorang kekasih. Kekasihnya adalah anak yang sangat nakal. Setiap pulang sekolah, anak perempuan itu diantar pulang oleh kekasihnya menggunakan mobil pribadinya, tetapi hari ini mereka berdua tidak langsung menuju rumah. Mereka pergi ke sebuah tempat yang dipenuhi oleh sekumpulan orang dewasa. Disana, mereka berdua bermabuk-mabukan sampai larut malam.
Ayah anak perempuan itu menunggu sudah sangat lama di rumah. Dia merasa sangat khawatir dengan keadaan anaknya yang tidak ia ketahui sekarang berada dimana. Ayahnya itu hanya bisa berdoa kepada Allah agar anaknya itu baik-baik saja.
Beberapa jam kemudian, anak itu pulang dengan keadaan terluka dibeberapa bagian tubuhnya. Ayah anak itu sudah tertidur saking lelahnya ia menunggu anaknya pulang. Namun, anak itu tidak membangunkan ayahnya dan tiba-tiba anak itu terjatuh hingga menimbulkan bunyi benturan yang cukup keras.
Kerasnya benturan itu sampai membangunkan ayahnya yang sedang tertidur tadi. Ayahnya kaget melihat anaknya sudah terjatuh dilantai dan dengan cepat dia mengangkat anaknya lalu membawanya ke rumah sakit yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Sesampainya di rumah sakit, ia memanggil suster untuk membawa anaknya ke ruangan UGD untuk segera diperiksa oleh dokter.
Setelah diperiksa, dokter bertemu dengan ayah anak perempuan itu. Ayah dari anak perempuan itu hanya bisa berbicara menggunakan bahasa isyarat saja.

Ayah dari anak perempuan itupun berkata dengan bahasa isyarat "saya mempunyai beberapa uang di rumah, semoga dengan itu dokter segera menyadarkan anak saya kembali"
Lalu dokterpun mengatakan, "anak bapak kekurangan banyak darah, harus ada darah yang mesti didonorkan kepadanya."
Ayah dari anak perempuan itu meneteskan air matanya dan mengangkat kedua lengannya sambil berbahasa isyarat kepada dokter itu. "ambillah darahku ini..! Ambillah..! Tolong, tolonglah anakku dokter..." kata ayahnya dalam bahasa isyarat kepada dokter itu.

Lalu proses pengambilan darahpun dilakukan dan berjalan dengan lancar. Ayah anak itu terbaring tepat disebelah kasur anaknya. Tak lama kemudian, anak itu terbangun dan menangis melihat ayahnya terbaring disamping kasurnya dan tak sadarkan diri.
Anak itu menyesal dan mengingat semua yang telah ayahnya lakukan selama ini. Dia mengingat bahwa ayahnya selalu ada untuk dia, selalu bercanda tawa ketika ia masih usia kanak-kanak. Dia juga mengingat semua pesan-pesan ayahnya yang selalu ayahnya katakan walaupun dengan bahasa isyarat saja.
"Maafkan ayah, nak. Ayah terlahir bisu. Ayah tidak bisa seperti ayah-ayah yang lain yang bisa berbicara. Diluar sana, tidak seorang ayah yang sempurna, tapi seorang ayah selalu mencintai dan menyayangi anaknya dengan sempurna."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar